Hari Cuci Tangan Sedunia - Minimnya fasilitas cuci tangan di tempat umum dan sekolah menjadi fokus pada peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia yang jatuh pada hari ini. "Ini salah satu fokus peringatan tahun ini," kata Direktur Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama di Bandung, Jumat (15/10).
Di Bandung, peringatan itu digelar di Lapangan Gasibu dengan membangun fasilitas cuci tangan berupa keran air dan sabun yang dipasang melingkari lapangan itu, seukuran lapangan sepak bola. Ada 3 ribuan anak SD dari berbagai sekolah di Bandung yang berbarengan cuci tangan pakai sabun di sana yang dimulai Yoga, bersama Gubernur Ahmad Heryawan.
Yoga mengatakan, cuci tangan pakai sabun menjadi bagian dari proyek besar pemerintah mengenai sanitasi total masyarakat. Selain cuci tangan pakai sabun, lainnya adalah stop buang air besar sembarangan, dan pengamanan air minum rumah tangga.
Cuci tangan pakai sabun, paparnya, mengurangi resiko mayoritas penyakit menular seperti diare, Infeksi Pernafasan Akut, hingga flu burung. "Jika ini dilakukan 94 persen penyakit menular bisa ditanggulangi," kata Yoga.
Hanya yang jadi masalah, paparnya, minimnya fasilitas untuk cuci tangan pakai sabun terutama di sekolah. "Kita lakukan kegiatan ini untuk menggugah penyediaan sarana itu," kata Yoga.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Luchyati mengakui kurangnya fasilitas sanitasi yang layak di sekolah. "Makanya kita sosialisasikan seperti ini supaya semua merasa memiliki sarana ini," katanya.
Dia mengajak pihak swasta untuk ikut andil membenahi fasilitas itu di sekolah-sekolah. Pemerintah, lanjutnya, tidak bisa cepat memenuhi kebutuhan prasana semacam itu.
Alma mengatakan, idealnya semua sekolah memiliki kamar mandi yang layak, plus sarana air bersihnya. Perkiraannya, hanya separuh sekolah yang ada punya fasilitas sanitasi yang layak.
sumber : http://www.tempointeraktif.com/
Di Bandung, peringatan itu digelar di Lapangan Gasibu dengan membangun fasilitas cuci tangan berupa keran air dan sabun yang dipasang melingkari lapangan itu, seukuran lapangan sepak bola. Ada 3 ribuan anak SD dari berbagai sekolah di Bandung yang berbarengan cuci tangan pakai sabun di sana yang dimulai Yoga, bersama Gubernur Ahmad Heryawan.
Yoga mengatakan, cuci tangan pakai sabun menjadi bagian dari proyek besar pemerintah mengenai sanitasi total masyarakat. Selain cuci tangan pakai sabun, lainnya adalah stop buang air besar sembarangan, dan pengamanan air minum rumah tangga.
Cuci tangan pakai sabun, paparnya, mengurangi resiko mayoritas penyakit menular seperti diare, Infeksi Pernafasan Akut, hingga flu burung. "Jika ini dilakukan 94 persen penyakit menular bisa ditanggulangi," kata Yoga.
Hanya yang jadi masalah, paparnya, minimnya fasilitas untuk cuci tangan pakai sabun terutama di sekolah. "Kita lakukan kegiatan ini untuk menggugah penyediaan sarana itu," kata Yoga.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Luchyati mengakui kurangnya fasilitas sanitasi yang layak di sekolah. "Makanya kita sosialisasikan seperti ini supaya semua merasa memiliki sarana ini," katanya.
Dia mengajak pihak swasta untuk ikut andil membenahi fasilitas itu di sekolah-sekolah. Pemerintah, lanjutnya, tidak bisa cepat memenuhi kebutuhan prasana semacam itu.
Alma mengatakan, idealnya semua sekolah memiliki kamar mandi yang layak, plus sarana air bersihnya. Perkiraannya, hanya separuh sekolah yang ada punya fasilitas sanitasi yang layak.
sumber : http://www.tempointeraktif.com/