Nigerian Sweetheart Scam. Tak hanya kaum wanita yang sedang mencari pasangan cinta yang menjadi korban jaringan Nigerian Sweetheart Scam. Pria bule baik-baik yang fotonya mereka jadikan modal untuk memikat kaum Hawa juga menjadi korban.
Para wanita Indonesia yang menjadi korban jaringan ini semuanya berkenan berteman dengan para penipu karena penipu memperkenalkan diri sebagai orang yang penuh perhatian. Foto nan simpatik juga mereka lampirkan.
Belum lagi kata-kata manis, semisal 'belum pernah aku sebahagia ini', 'belum pernah aku jatuh cinta seperti sekarang ini', 'kamu sungguh spesial', dan rayuan manis lainnya, menjadi amunisi yang mudah merontokkan hati wanita yang sudah mulai dimabuk asmara.
Foto-foto ganteng pria berkulit putih itu jelas bukan foto si penipu yang mayoritas berkulit hitam khas Afrika. "Foto-foto yang mereka gunakan diambil dari situs modeling seperti focushawaii, modelmayhem, newfaces dll," demikian peringatan situs pertemanan/kencan asing, Dating More.
Sedangkan bila penipu memasang foto wanita cantik, maka foto-foto itu sebagian besar merupakan model porno di internet.
"Namun untuk foto-foto pria, belakangan mereka mulai beralih dari foto modeling menjadi pria-pria biasa. Foto itu merupakan mantan korban mereka atau dicuri dari situs jaringan sosial seperti myspace, tagged atau facebook," ujarnya.
Dating More juga melampirkan alamat para korban yang fotonya dipakai penipu dan wajah penipu yang sebenarnya di alamat romancescam.com.
"Anda harus ingat: foto yang Anda lihat di profil penipu itu bukan wajah asli dari orang-orang yang menipu Anda! Ini sungguh penting bahwa Anda tidak sedang melihat foto si penipu, tapi orang-orang tak bersalah yang digunakan oleh si penipu. Jadi dalam hal itu, orang-orang biasa itu juga menjadi korban," tegasnya.
Diingatkan juga, penipu itu memiliki banyak wajah. Tak hanya mengganti nama, e-mail dan foto secara periodik, mereka juga membuat daftar diri mereka sendiri di situs mana saja mereka mejeng, dengan gender apa, ras apa, umur berapa, lokasi di mana dan orientasi seksual yang mana.
Kadang-kadang, sejumlah penipu secara simultan menggunakan foto orang yang sama, seperti foto James Bill yang digunakan sebagian besar penipu jaringan Nigeria.
Para wanita Indonesia yang menjadi korban jaringan ini semuanya berkenan berteman dengan para penipu karena penipu memperkenalkan diri sebagai orang yang penuh perhatian. Foto nan simpatik juga mereka lampirkan.
Belum lagi kata-kata manis, semisal 'belum pernah aku sebahagia ini', 'belum pernah aku jatuh cinta seperti sekarang ini', 'kamu sungguh spesial', dan rayuan manis lainnya, menjadi amunisi yang mudah merontokkan hati wanita yang sudah mulai dimabuk asmara.
Foto-foto ganteng pria berkulit putih itu jelas bukan foto si penipu yang mayoritas berkulit hitam khas Afrika. "Foto-foto yang mereka gunakan diambil dari situs modeling seperti focushawaii, modelmayhem, newfaces dll," demikian peringatan situs pertemanan/kencan asing, Dating More.
Sedangkan bila penipu memasang foto wanita cantik, maka foto-foto itu sebagian besar merupakan model porno di internet.
"Namun untuk foto-foto pria, belakangan mereka mulai beralih dari foto modeling menjadi pria-pria biasa. Foto itu merupakan mantan korban mereka atau dicuri dari situs jaringan sosial seperti myspace, tagged atau facebook," ujarnya.
Dating More juga melampirkan alamat para korban yang fotonya dipakai penipu dan wajah penipu yang sebenarnya di alamat romancescam.com.
"Anda harus ingat: foto yang Anda lihat di profil penipu itu bukan wajah asli dari orang-orang yang menipu Anda! Ini sungguh penting bahwa Anda tidak sedang melihat foto si penipu, tapi orang-orang tak bersalah yang digunakan oleh si penipu. Jadi dalam hal itu, orang-orang biasa itu juga menjadi korban," tegasnya.
Diingatkan juga, penipu itu memiliki banyak wajah. Tak hanya mengganti nama, e-mail dan foto secara periodik, mereka juga membuat daftar diri mereka sendiri di situs mana saja mereka mejeng, dengan gender apa, ras apa, umur berapa, lokasi di mana dan orientasi seksual yang mana.
Kadang-kadang, sejumlah penipu secara simultan menggunakan foto orang yang sama, seperti foto James Bill yang digunakan sebagian besar penipu jaringan Nigeria.